Makalah ERP Clothing Apparel Choco Artwear

Enterprise Resource Planning. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT., Jurusan TI, Fakultas Teknik, UNUD.

Choco Artwear (nama bisnis milik Pak Namon) dimulai dengan memberi desain bergaya artistik pada kaos secara digital menggunakan aplikasi pengolah grafis. Desain kaos tersebut lalu ditampilkan atau dipasarkan melalui sosial medianya. Setelah terdapat calon pembeli yang memesan dan memilih suatu desain, Pak Namon membeli kaos sekaligus mencetak desain kaosnya di tempat konveksi/percetakan kaos. Link makalah adalah sebagai berikut.

https://drive.google.com/file/d/1X9AqOhSann4ZmyhRsOeNWWcl56hChpHo/view?usp=sharing

0 komentar:

Modul pada ERP (Enterprise Resource Planning)


Enterprise Resource Planning. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT. Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

Secara modular, ERP terdiri atas tiga modular utama yaitu : modul operasi , modul akunting dan finansial serta modul sumber daya manusia. Berikut merupakan penjelasan dari setiap modul.

1. Operasi, Menangani proses – proses operasional dasar pada ERP terdiri atas poin-poin sebagai berikut.
General Logistik, adalah proses aliran pendistribusian yang efisien dalam pemnyimpanan barang dari titik asal / titik prosuksi ke titik konsumsi. Modul ini juga terintegrsi dengan modul lainnya,misalnya production & planning, enterprise controlling, dll.
Sales and Distribution, merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Sales lebih menitikberatkan pada pencarian pasar dan produk. Sedangkan distribution difokuskan pada penggunaan strategi yang sensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar.
Material and Management, merupakan modul yang bertujuan untuk mengoptimasi semua proses yang terkait dengan perencanaan, pengadaan, pembelian, sampai penyimpanan material.

2. Financial Accounting Module, merupakan inti/core atau dasar dari kebanyakan sistem software ERP. Karena Modul Finasial ini mampu untuk mengumpulkan data keuangan dari berbagai departemen fungsional, dan mampu untuk menghasilkan laporan keuangan yang sangat berharga.

3. Human Resources Module, merupakan perluasan dari ERP module. HR modul memetakan secara tegas tentang managerial sumber daya manusia dan juga meletakkan tenaga kerja itu sebagai asset atau capital. HR modul secara rutin akan memaintain secara lengkap database kepegawaian termasuk diantaranya informasi informasi mengenai detail penggajian, data krhadiran pegawai, data evaluasi performance karyawan, dan data promosi karyawan. Pada dasarnya Modul ERP ini memiliki sebuah software khusus yang mengintegrasikan semua informasi dari berbagai macam aplikasi yang disatukan kedalam sebuah database.


Dalam implementasinya, 3 modul utama pada ERP tersebut, diimplementasikan ke dalam 5 jenis sistem informasi berikut (yang terintegrasi ke dalam sistem ERP) :
1. Human Resource Management (HRM).
Modul ini menangani data yang relevan dengan departemen Human Resource dalam perusahaan. Modul penggajian lebih relevan untuk perusahaan yang memiliki lebih dari seratus karyawan yang bekerja di berbagai lokasi.

2. Finansial Resource Management (FRM).
Modul ini berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial perusahaan, sehingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen atau unit pada perusahaan bersangkutan.

3. Supply Chain Management (SCM).
Modul ini diperuntukkan untuk distributor, produsen, dan pedagang grosir. Modul ini berfokus pada pengecekkan efisiensi tahap dari bahan baku ke penjualan akhir.

4. Manufacturing Resource Planning (MRP).
Manufacturing Resource Planning merupakan modul yang melingkupi faktor tambahan, yang meliputi perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity planning dan shoop floor control.

5. Customer Relationship Management (CRM).
Customer Relation Management juga merupakan salah satu kebutuhan dasar sebagian besar bisnis. Modul ini mungkin kurang relevan untuk institusi pendidikan, konstruksi, dan industri pertanian, karena industri-industri tersebut tidak berurusan dengan konsumen akhir. Akan tetapi, modul CRM tetap dapat menguntungkan bagi mereka, karena industri-industri tersebut punya supplier yang bertindak sebagai pelanggan.

0 komentar:

Pendahuluan ERP (Enterprise Resource Planing)



Enterprise Resource Planning. I Putu Agus Eka Pratama, ST MT. Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

ERP atau Enterprise Resource Planing adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan

Syarat dan sekaligus kekuatan utama pada Enterprise Resource Planning (ERP) adalah integrasi. Mengintegrasikan (menggabungkan) semua kebutuhan pada unit – unit perusahaan ke dalam satu logic database dan 1 aplikasi terpusat, sehingga menjadikan data dan informasi di dalamnya dapat dibagi (sharing) dan digunakan bersama – sama sesuai dengan kebutuhan.

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Saat ini dikenal adanya 3 platform aplikasi ERP, yang secara garis besar dibedakan menjadi 2 bagian : server dan client apps. Bagian server meliputi satu atau lebih server (dedicated/shared/cloud, sesuai kebutuhan/biaya). Bagian client disediakan dalam 3 platform aplikasi : web, desktop, dan mobile application.

Manfaat penggunaan ERP  (Enterprise Resource Planing) dalam bisnis perusahaan adalah sebagai berikut.

1. Hemat waktu dan sumber daya. Aktivitas bisnis selanjutnya dapat otomatis dijadwalkan. Rutinitas bisnis menjadi terarah dan tidak selalu harus diurus manual. Sementara itu, waktu dan sumber daya yang tersisa dapat digunakan untuk masalah non-administratif.
2. Akses data terbuka.
Semua informasi aktivitas bisnis diperbaharui secara real-time, sehingga data diinput dan dilihat oleh antar divisi. Tidak lagi ada kendala susah mendapatkan akses karena alur birokrasi yang rumit. Sistem ini baik untuk transparansi perusahaan.

3. Minimalisir kesalahan.
Masalah mudah ditelusuri akarnya. Karena aktivitas bisnis tercatat rinci dan real-time, kesalahan teknis maupun human-error dapat dihindari.  Teknis produksi terhambat, kehilangan barang di gudang atau kesilapan input dapat ditekan oleh sistem ERP.

4. Memudahkan pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan dalam perusahaan bisa saja memakan waktu. ERP mengatasi gap informasi antar cabang atau divisi. Di kasus tertentu, bahkan front-liners dapat dipercaya membuat keputusan berdasarkan data analitik ERP, tanpa menunggu arahan supervisor-nya.

5. Sistem yang fleksibel dengan lingkungan kerja. 
Demi kelengkapan informasi, jangan sampai kinerja perusahaan justru terhambat. Sistem ERP biasanya dapat disesuaikan dengan budaya kerja perusahaan tersebut.

0 komentar:

Copyright © 2013 Yanamon